Umur Tepat untuk Menikah Desliana Carolina
Hasil | Penelitian
Pernikahaan akan menjadi lebih kuat dan langgeng ketika dua insan yang terikat dalam ikatan suci ini telah melewati umur tertentu. Penelitian terbaru menemukan bahwa pernikahan akan cenderung lebih langgeng, ketika seseorang yang menikah telah melewati usia 25 tahun.
Berikut ini adalah beberapa alasannya.
1. Pendidikan
Menurut penulis Five Simple Steps to Take Your Marriage From Good to Great, Terri Orbuch, semakin tinggi tingkat pendidikan seorang wanita saat menikah, maka akan semakin rendah kemungkinannya untuk bercerai. Wanita dengan pendidikan tinggi lebih percaya diri dan menjaga komitmen dengan pasangannya.
2. Uang
Sebagian besar wanita mampu menopang diri sendiri di usia petengahan dua puluhan. Mengendalikan anggaran keuangan sejak lajang membantu menghindari masalah keuangan. Uang merupakan salah satu penyebab utama pertengkaran pasangan. Usia 25 menunjukkan tanggung jawab dan penyelesaian konflik yang penting, untuk mempertahankan hubungan jangka panjang.
3. Pengalaman
Awal usia dua puluhan merupakan masa-masa pencarian jati diri. Kematangan mental akan semakin matang jika sebagai individu kita bebas untuk mengejar pilihan karir, melakukan perjalanan ke berbagai tempat, dan menjadi mandiri. Hal tersebut jelas tidak dapat dilakukan oleh seseorang yang sudah menikah. Terkadang kita lupa jati diri kita ketika telah memulai suatu hubungan. Banyak pasangan bercerai, karena pengalaman hidup yang terbatas juga ketidakdewasaan emosional.
Jadi, apa yang membuat anda terburu-buru untuk menikah?
Berikut ini adalah beberapa alasannya.
1. Pendidikan
Menurut penulis Five Simple Steps to Take Your Marriage From Good to Great, Terri Orbuch, semakin tinggi tingkat pendidikan seorang wanita saat menikah, maka akan semakin rendah kemungkinannya untuk bercerai. Wanita dengan pendidikan tinggi lebih percaya diri dan menjaga komitmen dengan pasangannya.
2. Uang
Sebagian besar wanita mampu menopang diri sendiri di usia petengahan dua puluhan. Mengendalikan anggaran keuangan sejak lajang membantu menghindari masalah keuangan. Uang merupakan salah satu penyebab utama pertengkaran pasangan. Usia 25 menunjukkan tanggung jawab dan penyelesaian konflik yang penting, untuk mempertahankan hubungan jangka panjang.
3. Pengalaman
Awal usia dua puluhan merupakan masa-masa pencarian jati diri. Kematangan mental akan semakin matang jika sebagai individu kita bebas untuk mengejar pilihan karir, melakukan perjalanan ke berbagai tempat, dan menjadi mandiri. Hal tersebut jelas tidak dapat dilakukan oleh seseorang yang sudah menikah. Terkadang kita lupa jati diri kita ketika telah memulai suatu hubungan. Banyak pasangan bercerai, karena pengalaman hidup yang terbatas juga ketidakdewasaan emosional.
Jadi, apa yang membuat anda terburu-buru untuk menikah?
day is meant to rise & craft your going voyage while night convey a resting harbor to exile
BalasHapusstress & worries may the night convey brings you comfort & solitude
good night my friend take care ;)